Berubah ??

-->

“Memangnya Kamu mau begini terus ?? Kita harus berubah Na”. Pertanyaan yang diikuti pernyataan dari temanku itu terus terngiang di telingaku sampai akhirnya aku memutuskan untuk menuliskannya disini.

“Berubah” adalah kata yang cenderung konotasikan dengan hal-hal positif. Misalnya, ketika ada salah seorang teman yang dulunya pemalas tapi sekarang sudah rajin, kita cenderung mengatakan: “Dia sudah berubah, sekarang dia sudah mulai rajin.” Contohnya lagi, ketika masa-masa kampanye tiba, sang juru kampanye maupun kandidat yang dicalonkan sendiri pada umumnya selalu mengumbar kata “perubahan”. Dan kita sebagai audience pada umumnya juga terprovokasi dengan kata “berubah dan perubahan” yang sebenarnya juga bisa digunakan untuk menggambarkan perkembangan kearah hal-hal yang negatif. Namun, tetap saja kita cenderung memaknainya dengan hal-hal yang positif.

Perubahan ke arah negatif jelas merugikan atau setidaknya membawa dampak buruk bagi orang yang berubah itu sendiri. Bagaimana dengan perubahan ke arah yang lebih baik ??? Ehm, kata baik itu sendiri juga relatif kan ??? Walaupun hampir kebayakan orang dalam lingkungan tertentu nyaris mempunyai standar yang sama dalam mendefinisikan kata “baik”, namun baik dimata si A belum tentu juga baik dimata si B.

Jadi, seandainya kita berubah atau merubah diri kita kearah yang menurut kita lebih baik belum tentu perubahan itu akan dianggap baik oleh orang-orang di sekeliling kita. Keluarga, sahabat, teman, atau bahkan tetangga kita mungkin saja akan merasa asing dengan diri kita yang telah “berubah”. So, begitu pentingkah sebuah “perubahan” ???