Tentang Nona
Dia datang pada suatu siang yang mungkin tidak akan terlupakan oleh saya. Tiba-tiba muncul di ruang kerja dan langsung akrab dengan beberapa pegawai yang ada di ruangan pada saat itu. Pada awalnya, saya yang sedang fokus melayani pemohon paspor mengabaikan keberadaannya. Cuma anak kucing tersesat biasa.
Hingga akhirnya dia tiba-tiba naik ke pangkuan saya. Saya yang masih melayani pemohon paspor berusaha menjauhkannya dari meja kerja, khawatir pemohon merasa terganggu dan tidak nyaman. Semakin dijauhkan, dia semakin ngotot untuk nempel. Tidak cukup hanya dengan naik ke pangkuan, dia malah naik ke pundak, bahkan mencium-cium pipi saya.
Antara agak risih karena dilihatin pemohon tapi mulai sayang, akhirnya saya mengirimkan chat ke Ummi, menceritakan dengan ringkas tentang kehadiran si belang ini, lengkap dengan video dan foto. Tanggapan Ummi benar-benar membuat lega, katanya; bawa pulang ke kos saja. Lha tumben, padahal sebelumnya selalu mewanti-wanti supaya saya tidak masukin kucing ke kamar tidur. Saya senang bukan kepalang dan secara spontan menamainya Nona.
Gigit-gigit perkenalan
Manjanyaaaaaaaaaa
Sejak kehadiran Nona di kamar , jam istirahat dan pulang kantor menjadi benar-benar lebih menyenangkan untuk saya. Selalu ingin lebih cepat tiba di kosan untuk sekedar mengajak Nona bermain di halaman depan sambil nyuapin dia makanan. Nona memang agak sulit untuk makan. Cuma itu saja kekurangan Nona di mata saya. Selebihnya bikin jatuh cinta dari hari ke hari. Nona yang manja, yang selalu nempel dan engga mau jauh-jauh. Nona yang sangat pengertian, yang engga pernah ngamuk atau menjerit ketika dikurung di kamar karena saya harus ke kantor. Nona yg sangat manis, pup dan pipis di tempatnya, engga pernah mencakar-cakar barang-barang di kamar atau menjatuhkan barang apapun dari tempatnya. Nona yang lucu, yang suka mijat-mijat kalau saya duduk selonjoran. Nona yang sangat menyenangkan, yang seolah-olah mengerti dan menjawab ketika diajak bicara. Nona, orang yang engga suka kucing sekalipun pasti akan senyum-senyum kalau melihat tingkahnya.
Tadi malam Nona harus pergi karena telah sampai janjinya dengan Sang Pencipta. Tepat seminggu setelah saya dan Nona bersama. Segala usaha telah saya lakukan untuk membuat Nona bertahan, dan saya juga percaya Nona ingin bertahan. Nona yang manis pergi dalam diam dan dikuburkan di keheningan malam. Sampai ketemu di kehidupan yang lain Nona manisku.
Lhokseumawe, Senin 16 Oktober 2017
*ditulis dengan air mata yang masih mengalir dan bayangan Nona yang masih ada di setiap sudut kamar
Comments
Post a Comment